Welcome to my blog :)

rss

Kamis, 22 April 2010

Bisnis Cacing Tanah Merah nan Cerah

Bisnis Cacing Tanah Merah nan Cerah
  • Liputan6.com, Bandung: Tak banyak terdengar masyarakat yang membudidayakan cacing tanah merah (Lumbricus rubellus). Ternyata, hewan tak bertulang belakang ini bisa jadi komoditas yang menguntungkan. Tengok saja bisnis yang dilakoni Komarudin Sabarudin. Pria asal Bandung, Jawa Barat, ini jeli menangkap peluang usaha hingga mampu mengekspor cacing tanah merah ke mancanegara.

    Pada mulanya, bukan cuma Komarudin yang membudidayakan cacing tanah merah di Desa Pangalengan, Kabupaten Bandung. Namun, rekan-rekan Komarudin yang turut membiakkan cacing menyerah dan berhenti. Sedangkan Komarudin terus berjuang mengembangbiakkan cacing tanah merah hingga akhirnya menghasilkan laba. "Saya lihat bahwa dari cacing tanah itu banyak sekali yang dihasilkan," ungkap Komarudin di Bandung, baru-baru ini.

    Kandungan protein yang tinggi membuat cacing tanah cocok untuk menggemburkan tanah. Selain itu, cacing juga dapat dijadikan bahan pembuatan obat, kosmetik, pelet ikan, dan lain sebagainya. Selama 12 tahun perjalanan usahanya, Komarudin juga mencoba mengembangbiakkan cacing jenis lain seperti tiger, cacing belang, cacing biru, dan cacing Afrika.

    Untuk memulai budidaya cacing tanah, Komarudin menjelaskan, yang diperlukan adalah bibit cacing. Kemudian, sediakan media tumbuh yang cocok dan makanan yang berlimpah. Bentuk media tempat hidup cacing adalah kotoran sapi yang didiamkan selama dua pekan. "Untuk makanannya dari kotoran sapi yang baru," papar alumnus Fakultas Teknik Universitas Jenderal Ahmad Yani, Bandung, ini.

    Pembibitan cacing tanah merah dimulai dari memasukkan induk cacing ke dalam media. Setelah dua pekan, induk cacing akan bertelur. Lantas, pisahkan induk cacing dari telur-telurnya. "Si telur ini kita kasih makan hingga bisa menetas dan dewasa," ucap Komarudin. Setelah mencapai usia dewasa, cacing tanah merah lokal bisa dijual seharga Rp 50 ribu per kilogram.

    Keberhasilan usaha yang dirintis Komarudin mengundang minat pegawai pertanian asal Malaysia bernama, Wan Safawi bin Wan Sulong. Wan Safawi yakin masa depan budi daya cacing tanah merah juga cerah bila diterapkan di negerinya. "Saya nampak masa depan cacing ini di Malaysia sama dengan di Indonesia," kata Wan Safawi.(ZAQ/LUC)


  • 4 komentar:

    Tomi mengatakan...

    kalau boleh tau kemana aja bapak menjual hasil panen caing nya ? adakah penadah atau bandar yang setiap saat bisa menampung dan membeli hasil panen cacing kita

    SUMBER ARTA mengatakan...

    Untuk jangka panjang ternak Cacing Lumbricus ini apa menjanjikan, thx infonya

    Unknown mengatakan...

    Ass. wr wbr.
    Terimakasih atas infonya. Saya berminat usaha cacing, karena saya sudah merawat sapi walaupun kecil-kecilan. Untuk itu, mohon infonya dimana saya bisa ikut pelatihan dan sekalian membeli bibitnya. Hatur nuhun. Saya tinggal di daerah waduk PLTA Cirata. Hp.085695015621.

    Unknown mengatakan...

    Assalamualaikum,
    terimakasih atas pencerahannya, tapi untuk memasarkan cacingnya kita jual kemana ya, terimakasih.

    Posting Komentar